Minggu, 30 Agustus 2009

kata-kata mutiara

Tak seorang pun sempurna.
Mereka yang mau belajar dari kesalahan adalah bijak.
Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun terbukti salah
Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu dan kekhawatiran untuk masa depan,kita tak memiliki hari ini untuk kita syukuri.

Pikiran yang terbuka dan mulut yang tertutup, merupakan suatu kombinasi kebahagiaan.

Semakin banyak Anda berbicara tentang diri sendiri,
semakin banyak pula kemungkinan untuk Anda berbohong.

Jika Anda tidak bisa menjadi orang pandai, jadilah orang yang baik.

Iri hati yang ditunjukan kepada seseorang akan melukai diri sendiri.
Anda cuma bisa hidup sekali saja di dunia ini,

tetapi jika anda hidup dengan benar,sekali saja sudah cukup.


Kenangan indah masa lalu hanya untuk dikenang, bukan untuk diingat-ingat.
Rasa takut bukanlah untuk dinikmati,tetapi untuk dihadapi.
Orang bijaksana selalu melengkapi kehidupannya dengan banyak persahabatan.

Buka mata kita lebar-lebar sebelum menikah,
dan biarkan mata kita setengah terpejam sesudahnya
Persahabatan sejati layaknya kesehatan, nilainya baru kita sadari setelah kita kehilangannya

Bertemanlah dengan orang yang suka membela kebenaran.
Dialah hiasan dikala kita senang dan perisai diwaktu kita susah
Namun kita tidak akan pernah memiliki seorang teman,
jika kita mengharapkan seseorang tanpa kesalahan.
Karena semua manusia itu baik kalau kita bisa melihat kebaikannya
dan menyenangkan kalau kita bisa melihat keunikannya
tapi semua manusia itu akan buruk dan membosankan
kalau kita tidak bisa melihat keduanya.

Semulia-mulia manusia ialah siapa yang mempunyai adab,
merendahkan diri ketika berkedudukan tinggi,
memaafkan ketika berdaya membalas dan bersikap adil ketika kuat.

Sesungguhnya sebagian perkataan itu ada
yang lebih keras dari batu,lebih tajam dari tusukan jarum,
lebihpahit daripada jadam dan lebih panas daripada bara.
Sesungguhnya hati adalah ladang,
maka tanamkanlah ia dengan perkataan yang baik
karena jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik)
niscaya tumbuh sebagiannya

Tidak ada simpanan yang lebih berguna
daripada ilmu.
Tidak ada sesuatu yang lebih beruntung daripada adab.
Tidak ada kawan yang lebih bagus daripada akal.
Tidak ada benda ghaib yang lebih dekat daripada maut.

motivasi

“Ciptakan Kebahagiaan Serta Kesuksesan dalam hidup ini dengan kata-kata ini”…
- GANTI KATA-KATA “SAYA TIDAK BISA” MENJADI “SAYA BELUM BISA”
- GANTI KATA-KATA “ANDAIKAN SAYA” MENJADI “KETIKA SAYA”
- GANTI KATA-KATA “SAYA AKAN MENCOBANYA” MENJADI “SAYA AKAN MELAKUKANNYA”
- GANTI KATA-KATA “INI AKAN JADI MASALAH” MENJADI “INI AKAN JADI TANTANGAN”
- GANTI KATA-KATA “SAYA TIDAK TAHU” MENJADI “SAYA AKAN TAHU”
KITA RAIH SUKSES ITU DENGAN SEMANGAT..BE A MOESLIM STRONGER

Jumat, 21 Agustus 2009

Renungan


Ingatkah kita…

Di waktu kecil ketika masih imut-imut, kita rajin baca Qur’an. Kita pun aktif dalam berbagai pengajian.

Kita jadikan guru, ustadz, dan orang tua kita sebagai teladan.

Kita pun punya cita-cita…”INGIN MASUK SURGA!”

Kita patuh kepada orang tua, tunduk pada guru, dan setia pada teman.

Sekarang, usia kita sudah 17+. Udah dewasa katanya.

Tapi lihatlah. Apakah kedewasaan namanya jika kita berani menyakiti hati kedua orang tua. Apakah dewasa namanya, jika kita sudah tidak punya malu berbusana setengah telanjang? Apakah kedewasaan namanya, jika kita tak mampu membedakan mana yang haq dan mana yang batil? Dan apakah dewasa namanya, jika cinta membuat kita buta akan kebenaran??

Ingatlah, saudaraku.

Hari ini kita masih hidup. Bisa jadi setelah kita merenung sambil membaca tulisan ini, usia kita juga berakhir. Siapa yang bisa menjamin?

Sekarang kita berleha-leha seperti ini, apa kita yakin kelak di akhirat akan selamat?

Saudaraku,

Usia kita hanya Allah saja yang tahu. Jangan sia-siakan kesempatan yang ada. Maju dan songsonglah surga. Takkan pernah merasa lelah sebelum kaki menginjak surga.

Badan kemudian bergetar seperti tersetrum, menangis sejadi-jadinya. Mari kita renungkan, kemana umur dipakai selama ini. Jangankan melihat ke depan, atau menunduk, kepala dan wajah diripun sampai harus menyamping. Malu dan tak sanggup ‘melihat’ perjalanan hidup yang lalu, tak sanggup melihat wajah-wajah orang di sekitar kita, tak pantas memiliki seraut wajah ini. Sungguh tak sanggup mendengar ayat-ayatNya, malu, dan kata-kata yang keluar berulang kali hanyalah ampun ya Allah … ampun ya Allah … ampun ya Allah …

Allah selalu bersama kita.

Renungkanlah sahabatku
Template by : kendhin x-template.blogspot.com